banner

Urgensi Pendidikan Bagi Sumber Daya Manusia

Oleh: Dr. Yuliono Evendi, M.Pd,K. (Ketua Sekolah Tinggi Teologi Khatulistiwa Sintang Kalimantan Barat).

PENDAHULUAN

Pendidikan memainkan peran krusial dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM).
Pendidikan tidak hanya memberikan pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga membentuk
karakter dan nilai-nilai penting untuk menjadi individu yang produktif dan bertanggung jawab
dalam masyarakat. Di era globalisasi dan kemajuan teknologi yang cepat, urgensi pendidikan
semakin terasa sebagai kunci utama untuk mengatasi tantangan dan memanfaatkan peluang yang
ada.

Peningkatan Keterampilan dan Pengetahuan
Pendidikan menyediakan pengetahuan dan keterampilan dasar yang diperlukan untuk
berpartisipasi secara efektif di dunia kerja. Teori modal manusia oleh Schultz (1961) menyatakan
bahwa investasi dalam pendidikan meningkatkan produktivitas dan keterampilan individu, yang
pada gilirannya mendorong pertumbuhan ekonomi. Pendidikan formal di sekolah, universitas,
dan pelatihan vokasional membantu individu mengembangkan kompetensi teknis dan non-teknis
yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.

Dengan perkembangan teknologi yang pesat, pendidikan juga penting dalam membekali individu
dengan keterampilan digital dan kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan. Misalnya,
literasi digital dan kemampuan pemrograman menjadi semakin penting di berbagai sektor
industri. Tanpa pendidikan yang memadai, individu akan kesulitan bersaing dan berkontribusi
secara efektif di dunia kerja yang semakin berbasis teknologi (World Economic Forum, 2020).

Pembentukan Karakter dan Nilai

Pendidikan juga berperan dalam pembentukan karakter dan nilai-nilai. Pendidikan karakter di
sekolah bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai seperti integritas, tanggung jawab, kerja sama,
dan empati. Nilai-nilai ini sangat penting dalam kehidupan pribadi maupun profesional.

Menurut Lickona (1991), pendidikan karakter membantu individu mengembangkan moralitas
dan etika yang kuat, yang merupakan dasar dari masyarakat yang adil dan harmonis. Dalam
dunia kerja, nilai-nilai ini diterjemahkan menjadi sikap profesional, etika kerja, dan kemampuan
untuk bekerja sama dalam tim. Tanpa pendidikan yang menekankan pada pembentukan karakter,
sulit untuk membangun tenaga kerja yang tidak hanya kompeten tetapi juga beretika.

Pengurangan Ketimpangan Sosial dan Ekonomi
Pendidikan adalah alat yang efektif untuk mengurangi ketimpangan sosial dan ekonomi.
Pendidikan memberikan kesempatan yang lebih besar bagi individu dari berbagai latar belakang
untuk meningkatkan kondisi ekonomi mereka. Menurut laporan UNESCO (2015), setiap tahun
tambahan pendidikan dapat meningkatkan pendapatan individu sebesar 10%. Dengan
memberikan akses pendidikan yang merata, masyarakat dapat bergerak menuju kesetaraan yang
lebih besar dan mengurangi kesenjangan ekonomi.

Selain itu, pendidikan inklusif yang menjangkau kelompok-kelompok yang terpinggirkan, seperti
anak-anak dari keluarga miskin, anak perempuan, dan penyandang disabilitas, dapat membantu
mengurangi ketimpangan sosial. Pendidikan yang inklusif memastikan bahwa semua individu
memiliki kesempatan yang sama untuk belajar dan berkembang, yang pada akhirnya
memperkuat kohesi sosial dan stabilitas dalam masyarakat (UNESCO, 2015).

Peningkatan Kesehatan dan Kesejahteraan
Pendidikan juga berdampak positif pada kesehatan dan kesejahteraan individu. Pendidikan
meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kesehatan, gizi, dan praktik hidup sehat. Individu
yang terdidik cenderung memiliki gaya hidup yang lebih sehat dan mampu mengakses layanan
kesehatan dengan lebih baik. Studi menunjukkan bahwa pendidikan ibu, khususnya, memiliki
dampak besar pada kesehatan anak-anak mereka. Anak-anak dari ibu yang terdidik cenderung
memiliki tingkat kematian yang lebih rendah dan kondisi kesehatan yang lebih baik (Gakidou etal., 2010).

Selain itu, pendidikan memberikan individu alat untuk membuat keputusan yang lebih baik
tentang kesehatan dan kesejahteraan mereka. Pengetahuan tentang kesehatan reproduksi,
misalnya, dapat mengurangi angka kehamilan remaja dan penyebaran penyakit menular seksual.
Dengan demikian, pendidikan berkontribusi langsung pada peningkatan kualitas hidup individu
dan masyarakat.

Mendorong Inovasi dan Pembangunan Berkelanjutan
Pendidikan adalah pendorong utama inovasi dan pembangunan berkelanjutan. Melalui
pendidikan, individu memperoleh keterampilan berpikir kritis, kreativitas, dan kemampuan
problem-solving yang diperlukan untuk mengembangkan solusi inovatif terhadap tantangan
global. Dalam konteks perubahan iklim, kelangkaan sumber daya, dan tantangan lainnya,
pendidikan memainkan peran penting dalam menyiapkan generasi muda untuk menjadi agen
perubahan yang positif.

Institusi pendidikan, seperti universitas dan pusat penelitian, adalah tempat di mana penelitian
dan inovasi terjadi. Mereka menciptakan pengetahuan baru dan teknologi yang dapat
diaplikasikan untuk meningkatkan kualitas hidup dan keberlanjutan lingkungan. Sebagai contoh,
penelitian dalam bidang energi terbarukan, teknologi informasi, dan bioteknologi dapat
menghasilkan terobosan yang signifikan dalam mengatasi masalah energi, kesehatan, dan
lingkungan (UNESCO, 2017).

Kesimpulan

Pendidikan memiliki peran yang sangat krusial dalam pengembangan sumber daya manusia.
Dengan memberikan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai yang diperlukan, pendidikan
mempersiapkan individu untuk berpartisipasi secara efektif dalam dunia kerja, mengurangi
ketimpangan sosial dan ekonomi, meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan, serta mendorong
inovasi dan pembangunan berkelanjutan. Oleh karena itu, investasi dalam pendidikan adalah
kunci untuk menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera, adil, dan berkelanjutan.

Referensi

1. Gakidou, E., Cowling, K., Lozano, R., & Murray, C. J. L. (2010). Increased educational
attainment and its effect on child mortality in 175 countries between 1970 and 2009: A
systematic analysis. The Lancet, 376(9745), 959-974.
2. Lickona, T. (1991). Educating for Character: How Our Schools Can Teach Respect and
Responsibility. New York: Bantam Books.
3. Schultz, T. W. (1961). Investment in Human Capital. The American Economic Review,
51(1), 1-17.
4. UNESCO. (2015). Education for All 2000-2015: Achievements and Challenges. Paris:
UNESCO.
5. UNESCO. (2017). Education for Sustainable Development Goals: Learning Objectives.
Paris: UNESCO.
6. World Economic Forum. (2020). The Future of Jobs Report 2020. Geneva: World economic forum

 

Editor: Andi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *